Sabtu, 24 Desember 2016
35,90 Persen Anak Putus Sekolah Karena Biaya
Memang sangat memprihatinkan saat mengetahui banyak anak yang harus putus sekolah karena biaya, berikut onpaui.com kutip dari liputan6.
Sebanyak 35,90 persen anak di perkotaan dan pedesaan berumur antara 7 hingga 17 tahun yang tidak sekolah, akibat tidak ada biaya.
"Dari beberapa alasan yang disampaikan, tidak ada biaya menjadi penyebab paling dominan bagi anak usia 7 sampai 17 tahun untuk tidak sekolah atau belum pernah sekolah, atau juga tidak bersekolah lagi," ujar Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise seperti dilansir Antara (24/11/2016).
Yohana menjelaskan, pendidikan yang diupayakan pemerintah sebagai usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, dilihat dari Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun.
Yohana menegaskan, melalui program itu, anak-anak Indonesia harus sekolah minimal hingga sembilan tahun, atau lulus Sekolah Menengah Pertama (SMP). Namun, program tersebut dirasakan belum optimal jika melihat masih banyak anak putus sekolah.
"Pendidikan murah atau gratis yang banyak diwacanakan dan diinginkan kalangan masyarakat, memang akan menolong jika ditinjau secara faktor ekonomi," kata dia.
Meski demikian, Yohana mengatakan, kebijakan tersebut harus juga ditunjang dengan kebijakan lain, untuk menuntaskan berbagai faktor penyebab putus sekolah lainnya.
"Sebab faktor ekonomi bukanlah penyebab satu-satunya anak putus sekolah. Karena masih ada beberapa alasan lain, seperti faktor psikologis, geografis, dan lingkungan sosial yang mengakibatkan anak mengalami putus sekolah," ujar dia.
Data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) mencatat, selain faktor tidak ada biaya, terdapat tujuh alasan lain yang mengakibatkan anak putus sekolah.
Pertama, bekerja atau mencari nafkah sebesar 15,06 persen. Kedua, menikah atau mengurus rumah tangga 7,52 persen.
Ketiga, merasa pendidikan cukup sebesar 4,90 persen. Keempat, malu karena ekonomi sebesar 2,11 persen. Kelima, sekolah jauh 3,10 persen. Keenam, cacat atau difabilitas 4,56 persen. Dan ketujuh, karena faktor lainnya sebesar 26,84 persen.
Share this
Related Articles :
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Paling Dilihat
-
Jasa percetakan murah menjadi target para pembeli untuk mencetak kebutuhan promosi mereka ataupun lainnya. Mencari jasa percetakan murah d...
-
Moto GP 2017 akan semakin menarik karena pihak honda akan menggunakan motor barunya dalam ajang tersebut, seperti yang onpaui.com kutip d...
-
Musik merupakan salah satu cara untuk menghilangkan suntuk atau pun menemani Anda di saat sedang galau, kesepian, ataupun bahagia. Ada ...
-
Jok motor memamang sering macet dan tidak bisa dibuka, apalagi saat benar-benar dibutuhkan. Untuk itu sangat penting untuk merawat dengan...
-
Membayar pajak adalah sebuah kewajiban anda sebagai seorang warga negara untuk membantu pembangunan negara. Sebagai seorang yang taat memb...
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar
Posting Komentar